Monday, December 3, 2007

Batik Ramah Lingkungan Mejeng di UNFCCC

Konferensi Climate Change (Perubahan Iklim) digelar di Nusa Dua, Badung, Bali. Pusat konferensi, yaitu Bali Internasional Convention Centre (BICC) telah bersolek. Ribuan batik menghiasi BICC. Batik menjadi pilihan karena memiliki filofosi tentang kepedulian terhadap lingkungan.

Sekitar 400 dari ribuan batik ini dipajang dalam berbagai instalasi di setiap ruangan di BICC, Jumat (
30/11/2007). Batik yang tersebar di Westin dan BICC ini adalah milik perancang batik ternama Indonesia Jospehine Komara atau akrab disapa Obin.

Batik menjadi pilihan untuk menarik minat 10 ribu delegasi menikmati karya seni
Indonesia. "Batik adalah kain Indonesia yang cara memproduksi dan pembuatannya sudah banyak diakui sebagai indsutri yang paling sedikit menghasilkan limbah bila dilakukan secara baik dan benar, serta dapat didaur ulang," kata Obin.

Obin menambahkan, pembuatan batik melalui proses tradisional bersifat ramah lingkungan dan pemakaian energinya sangat kecil. "Batik dibuat dengan bahan alami sehingga tidak menghasilkan emisi," katanya.

Batik yang ditampilan adalah batik yang bermotif spiritual dan bertemakan keramahan dan keindahan lingkungan, seperti hutan, gunung, sungai. Salah satunya adalah motif pohon kehidupan yang bercabang-cabang dan memberi kehidupan bagi mahluk yang lain. Batik ini khusus dipajang di ruang pertemuan Presiden SBY.

Instalasi batik Obin sangat unik. Salah satu intalasi yang menarik adalah puluhan batik yang digantung di atap hotel yang menggambarkan orang-orang
Indonesia serta instalasi merah putih yang menjadi kebanggaan Obin.

Sementara General Manager The Westin dan BICC Jan Bundgaard mengatakan, The Westin Resort telah siap menyambut Konferensi Climate Change. Pihaknya telah menambah 260 karyawan baru khusus untuk menyambut konferensi ini. Sebanyak 23 di antaranya didatangkan dari jaringan Starwood Hotel dan Resort di Indonesia dan
Malaysia.

Pada saat konferensi, Westin bekerjasama dengan Java Books memasarkan buku karya mantan Wakil Presiden AS Al Gore. Buku karya Gore "An Inconvenient of Truth" yang memenangkan hadiah Nobel juga bakal dipasarkan. "Hasil penjualan ini akan disumbangkan ke UNICEF," kata Jan

Read More......