Konferensi Climate Change (Perubahan Iklim) digelar di Nusa Dua, Badung,
Sekitar 400 dari ribuan batik ini dipajang dalam berbagai instalasi di setiap ruangan di BICC, Jumat (
Batik menjadi pilihan untuk menarik minat 10 ribu delegasi menikmati karya seni
Obin menambahkan, pembuatan batik melalui proses tradisional bersifat ramah lingkungan dan pemakaian energinya sangat kecil. "Batik dibuat dengan bahan alami sehingga tidak menghasilkan emisi," katanya.
Batik yang ditampilan adalah batik yang bermotif spiritual dan bertemakan keramahan dan keindahan lingkungan, seperti hutan, gunung, sungai. Salah satunya adalah motif pohon kehidupan yang bercabang-cabang dan memberi kehidupan bagi mahluk yang lain. Batik ini khusus dipajang di ruang pertemuan Presiden SBY.
Instalasi batik Obin sangat unik. Salah satu intalasi yang menarik adalah puluhan batik yang digantung di atap hotel yang menggambarkan orang-orang
Sementara General Manager The Westin dan BICC Jan Bundgaard mengatakan, The Westin Resort telah siap menyambut Konferensi Climate Change. Pihaknya telah menambah 260 karyawan baru khusus untuk menyambut konferensi ini. Sebanyak 23 di antaranya didatangkan dari jaringan Starwood Hotel dan Resort di Indonesia dan
Pada saat konferensi, Westin bekerjasama dengan Java Books memasarkan buku karya mantan Wakil Presiden AS Al Gore. Buku karya Gore "An Inconvenient of Truth" yang memenangkan hadiah Nobel juga bakal dipasarkan. "Hasil penjualan ini akan disumbangkan ke UNICEF," kata Jan
Monday, December 3, 2007
Batik Ramah Lingkungan Mejeng di UNFCCC
Diposting oleh Nurcahyo Arifianto di 8:43 AM 0 komentar
Label: Batik Ramah Lingkungan
Subscribe to:
Posts (Atom)